Asesmen Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2025–2026 di MA Dakwah Islamiyah Putri merupakan momen penting dalam proses evaluasi pembelajaran. Kegiatan ini tidak hanya menilai kemampuan akademik, tetapi juga membentuk akhlak, kedisiplinan, dan sikap jujur sebagai bagian dari pendidikan Islam. Di lingkungan madrasah, ujian dipandang sebagai bagian dari tarbiyah untuk melahirkan generasi muslimah yang berilmu dan berkarakter. Ujian berlangsung dari tanggal 24 November sampai dengan tanggal 9 Desember 2025.
Menuntut ilmu dan melakukan evaluasi diri adalah perintah syar’i. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT:
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadalah: 11)
Kepala MA Dakwah Islamiyah Putri menyampaikan dalam sambutannya:
“Asesmen bukan hanya menguji pengetahuan, tetapi juga kejujuran dan tanggung jawab. Di madrasah, ujian adalah bagian dari ibadahdan proses belajar sehingga harus dikerjakan dengan niat yang benar.”
Pesan ini menjadi motivasi bagi peserta didik untuk mengikuti ujian dengan penuh kesungguhan dan integritas.
ASAS Ganjil diselenggarakan untuk mengukur capaian belajar sekaligus membentuk karakter Islami. Kepala madrasah menegaskan:
“Kami ingin agar peserta didik tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjadi muslimah yang mampu menjaga adab, disiplin, dan amanah dalam setiap kegiatan, termasuk saat ujian.”
ASAS Ganjil di MA Dakwah Islamiyah Putri dirancang untuk:
- Menilai capaian kognitif, psikomotorik dan afektif yang telah dipelajari sebagai bentuk amanah dalam menuntut ilmu.
- Mendorong sikap jujur dan amanah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi) - Menguatkan disiplin dan tanggung jawab, nilai yang sangat ditekankan dalam pendidikan Islam.
- Memberikan kesempatan muhasabah, sehingga peserta didik dapat memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas akademik maupun akhlak.
Dengan demikian, ASAS memiliki tujuan ganda: memperkuat intelektualitas dan memperkokoh akhlak.
Pelaksanaan ASAS berjalan dengan pengawasan ketat dan suasana tertib.
Nilai-nilai Islam diterapkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, diantaranya :
- Kejujuran sebagai Kunci
Madrasah selalu menekankan bahwa mencontek adalah bentuk mengkhianati amanah.
- “Keberkahan ilmu lahir dari kejujuran. Lebih baik nilai kecil tetapi diraih dengan cara yang halal.”
- Disiplin dan Tanggung Jawab
Peserta didik diarahkan untuk mempersiapkan diri dengan baik dan hadir tepat waktu, sebagai pengamalan QS. Al-‘Asr tentang pentingnya waktu.
- Menjaga Adab dalam Belajar
Adab terhadap guru, teman, dan ilmu menjadi perhatian khusus.
“Adab adalah mahkota. Tanpa adab, ilmu tidak akan memberi cahaya.”
Ragam Bentuk Penilaian yang dilaksanakan oleh madrasah adalah menggabungkan penilaian kognitif, keterampilan, dan sikap sehingga gambaran perkembangan peserta didik menjadi lebih utuh. Pendekatan ini sejalan dengan konsep pendidikan Islam yang mencakup aspek:
- Aqliyah (kecerdasan)
- Ruhiyah (keimanan dan spiritualitas)
- Akhlaqiyyah (karakter dan perilaku)
Tidak hanya ujian tulis, tapi ujian lisamn, praktik dan proyek turut memberikan ruang bagi peserta didik untuk menunjukkan kemampuan keterampilan yang relevan dengan kehidupan dan dakwah.
Madrasah berharap ASAS menjadi sarana peningkatan mutu sekaligus pembiasaan nilai-nilai Islami. Dalam penutupan pengarahan, Kepala madrasah mengungkapkan:
“Kami ingin ASAS ini menjadi bagian dari perjalanan kalian menuju masa depan yang penuh cahaya. Jadikan setiap ujian sebagai sarana mendekat kepada Allah dan menguatkan diri sebagai muslimah pejuang dakwah.”
Asesmen Akhir Semester Ganjil 2025–2026 di MA Dakwah Islamiyah Putri bukan hanya agenda evaluasi akademik, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter Islami. Dengan pelaksanaan yang tertib, jujur, dan penuh amanah, ASAS menjadi media penting untuk mencetak muslimah berilmu, beradab, dan siap berkontribusi dalam dakwah.
Tinggalkan Balasan