Dari Kendala Menjadi Pembelajaran: Refleksi Pelaksanaan TKA 2025 di MA. Dakwah Islamiyah Putri

Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di MA. Dakwah Islamiyah Putri tahun 2025 menjadi pengalaman penuh pembelajaran bagi seluruh pihak yang terlibat. Kegiatan ini diawali dengan gladi bersih pada tanggal 27–28 Oktober 2025, di mana seluruh perangkat, jaringan, dan sistem berjalan lancar, kendala berhasil diatasi.

Namun, kondisi berbeda terjadi saat pelaksanaan utama dimulai.
Pada hari pertama, Senin, 3 November 2025, ujian sempat terkendala oleh listrik yang beberapa kali jeglek, menyebabkan perangkat siswa mati mendadak. Menyadari situasi tersebut, Kepala Madrasah MA. Dakwah Islamiyah Putri, Mia Ratnasari, segera mengambil langkah cepat dengan memerintahkan pergantian aliran listrik di ruang ujian agar kegiatan dapat kembali berjalan.

Selain kendala listrik, sistem pengawasan silang juga menghadirkan tantangan tersendiri. Beberapa pengawas yang berasal dari satuan pendidikan lain belum sepenuhnya memahami tugas dan peran mereka sebagai pengawas TKA. Ada yang datang terlambat dan tidak mendengarkan arahan dari pihak madrasah sebelum ujian dimulai, sehingga berita acara dan absensi siswa pada hari pertama tidak terisi sebagaimana mestinya.

Gangguan berikutnya datang dari sisi jaringan internet. Saat ujian berlangsung, koneksi tiba-tiba terputus, membuat sebagian peserta harus melakukan reset token login berkali-kali. Kondisi ini sempat menimbulkan kepanikan di antara peserta, namun berkat kerja sama antara panitia, tim teknis, dan pengawas lokal, ujian tetap dapat diselesaikan. Ditengah derai hujan dan suara gemuruh petir sesi 3 berhasil diselesaikan.

Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh dan perbaikan teknis, pelaksanaan pada hari kedua, Selasa, 4 November 2025, berjalan jauh lebih baik. Para pengawas hadir sebelum pukul 08.00, sistem jaringan stabil, dan listrik berfungsi normal. Seluruh peserta dapat mengikuti ujian dengan tenang dan tertib hingga selesai tanpa kendala berarti.
Dalam evaluasinya, Kepala Madrasah Mia Ratnasari menyampaikan:
“Hari pertama memang penuh tantangan, tapi justru dari situ kami belajar untuk bergerak cepat dan bekerja sama lebih baik. Alhamdulillah, hari kedua berjalan lancar karena semua pihak saling memahami perannya,” ujar Mia Ratnasari.
Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bahwa gladi bersih yang sempurna tidak selalu menjamin pelaksanaan utama tanpa hambatan. Situasi lapangan dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga diperlukan pemimpin yang tanggap dan mampu mengambil kebijakan cepat.

Melalui dinamika pelaksanaan TKA tahun ini, MA. Dakwah Islamiyah Putri menunjukkan komitmennya untuk terus berbenah dan meningkatkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik, demi memberikan pengalaman belajar yang terbaik bagi para peserta didik.

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *